Kamis, 05 September 2013

Harapan Itu Masih Ada

بسم الله الرحمن الرحيم
 
  السلام عليكم و رحمة الله
 
"Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana" (TQS.2 :32)


               Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam yang masih memberikan kita berbagai macam nikmat dalam kehidupan ini, dan sudah sewajarnya bagi kita untuk bersyukur terhadap nikmat yang kita terima agar kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Sholawat serta salam semoga Allah sampaikan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang selalu senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya.




              Ini adalah kisah nyata seorang pemuda sederhana yang mempunyai semangat tinggi dalam menjalani kehidupannya. Di tahun 2010 pemuda ini baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA Negeri Jakarta,tepatnya di daerah Ciganjur. Setelah lulus SMAN, ia berkeinginan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Di akhir-akhir masa belajarnya di SMA ia sudah berusaha mendaftarkan namanya melalui jalur PMDK yang di adakan sekolah. PMDK ini adalah salah satu jalur pendaftaran melalui penyaringan nilai rapot selama 5 semester, tetapi rezeki pemuda tersebut ternyata bukan di situ.


              Tidak putus asa, ia mendaftar UMB (Ujian Masuk Bersama) ini merupakan salah satu jalur tes untuk masuk ke perguruan tinggi, Universitas yang dipilih waktu itu adalah UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Waktu ujian pun tiba, dengan keterbatasnya pemuda ini mengerjakan soal yang telah disediakan. Setelah ujian berakhir, ia bertawakkal kepada Allah atas hasil yang akan diterimanya nanti. Ketika pengumuman UMB keluar, lagi-lagi ini belum menjadi rezekinya, pemuda tersebut tidak lolos di jalur UMB.


             Pemuda ini hampir putus asa setelah mengetahui pengumuman itu, tetapi atas kehendak Allah, pemuda tersebut masih memiliki keinginan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Mendengar info dari temannya bahwa di salah satu kampus sedang membuka pendaftaran, ia langsung mencoba mendaftar. Walaupun awalnya tidak ada niat dalam diri pemuda ini untuk kuliah dikampus terserbut. Kampus tersebut merupakan cabang dari Universitas yang ada di Riyadh Arab Saudi,kegiatan belajar di kampus ini menggunakan bahasa arab. Awalnya pemuda ini agak ragu untuk mendaftar di kampus itu, karena sejak SD-SMA pemuda ini tidak memiliki kemampuan bahasa arab. Tetapi dengan modal nekat, ia tetap mendaftarkan dirinya, ia menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan, berkas-berkas telah siap dan ia langsung mendaftarkan dirinya. Setelah menyerahkan berkas - berkas dan mendapat nomor+kartu ujian, ia resmi menjadi calon mahasiswa kampus tersebut.


            Salah satu oraganisasi di kampus itu mengadakan Try Out untuk persiapan ujian, dengan mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya, pemuda ini mendaftarkan dirinya dalam Try Out tersebut. Pada saat Try Out ia merasa minder karena para peserta TO itu hampir sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren yang memang mereka sudah memiliki kemampuan bahasa arab yang di ajarkan di Ponpes mereka masing-masing. Pada saat mengerjakan soal, pemuda ini hampir tidak tahu semua jawaban pada soal-soal yang diberikan. Selesai mengerjakan soal,para peserta dikumpulkan per-kelompok untuk membahas soal dan dipandu oleh satu orang tutor. Sebelum membahas soal, para anggota kelompok diminta memperkenalkan diri masing-masing dengan menggunakan bahasa arab.
Ketika tiba gilirannya, pemuda ini memperkenalkan dirinya dengan kemampuan bahasa arab seadanya.

           Masa-masa TO telah usai, detik-detik menjelang ujian sudah terasa. Dengan berbagai kondisi pemuda ini mengikuti ujian penerimaan mahasiswa baru. Detik demi detik, menit berganti menit dan akhirnya pengawas ujian memberitahukan bahwa waktu ujian telah usai. Banyak soal yang tidak ia jawab, terutama jawaban essay. Ia bertawakkal kepada Allah atas hasil yang diterimanya nanti. Ketika waktu pengumuman tiba, ia segera menuju kampus untuk melihat pengumuman kelulusan. Dan ternyata, pemuda ini harus bersabar kembali, ternyata namanya tidak ada di pengumuman itu.
 

            Putus asa kembali menghampirinya, tetapi dengan semangat dalam dirinya dan orang sekitar, ia kembali berusaha dan bertekad akan mendaftar kembali di kampus tersebut tahun berikutnya. Dalam waktu satu tahun menunggu pendaftaran berikutnya, pemuda ini fokus untuk mempelajari bahasa arab. Salah satu temannya memperkenalkan seseorang yang kebetulan dia adalah mahasiswa di kampus tersebut. Pemuda ini pun berguru dengannya kurang lebih selama 1 tahun, guru tersebut membimbingnya dengan ikhlas dan sabar. Dan dia adalah guru bahasa arab pertama pemuda ini,semoga Allah memberi keberkahan kepada guru itu. Di samping itu ia juga mengikuti kursus bahasa arab di daerah Bangka Mampang selama 2 semester.        

            Waktu bergulir dengan cepat, tidak terasa 1 tahun telah berlalu. Waktu yang dinanti-nanti pemuda ini tiba, kampus tersebut membuka kembali pendaftaran untuk mahasiswa baru. Berbagai macam persyaratan telah di persiapkan dan kartu ujian pun telah didapatnya, hampir  700-1000 orang yang mendaftar, sedangkan yang di terima sekitar 170 orang (di bagi menjadi 2 gelombang). Menunggu tibanya waktu ujian, pemuda ini mempersiapkan dirinya dengan mengerjakan soal-soal Try Out tahun lalu dengan bimbingan gurunya. Tibalah saat dimana para calon mahasiswa saling berusaha untuk melewati ujian ini agar mereka termasuk kedalam 170 orang tersebut. Dengan sikap tenang dan optimis, pemuda ini bisa menjawab semua soal-soal ujian tertulis itu (berbeda dengan tahun lalu). Setelah ujian usai, ia berdo'a dan bertawakkal agar Allah memberikan hasil yang terbaik. Setiap kali ia berpergian dan melewati kampus itu, ia berdo'a dalam hatinya dengan penuh keyakinan dan optimis bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi mahasiswa di kampus tersebut.

             Tibalah saatnya pengumuman kelulusan yang ditunggu-tunggu pemuda ini, dengan semangat ia bergegas pergi ke kampus untuk melihat hasil pengumuman. Setelah mencari-cari dan akhirnya dilembar pengumuman tercantum namanya sebagai mahasiswa di kampus itu. Rasa syukur, senang, haru, bercampur dalam diri pemuda ini, ia langsung segera berterima kasih kepada gurunya yang kebetulan pada hari itu gurunya sedang dikampus dan  mengabarkan berita gembira ini kepada orang tua dan saudaranya. Alhamdulillah pemuda ini telah resmi menjadi mahasiswa di kampus >>>>>>>>>>>>>>>



                Kampus ini bernama LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), kampus dengan gedung sederhana, dosen - dosen yang berasal dari Riyadh, Mesir, Sudan, Suriah, dan Indonesia, Gratis biaya pendidikan, buku pelajaran, seragam, dan para mahasiswa mendapat beasiswa tiap bulannya, Alhamdulillah.. Ada juga yang mengatakan kepanjangan LIPIA ini adalah (Lelaki Idaman Para Ibu dan Akhwat) hehehe...

                Itulah kisah nyata seorang pemuda dengan kesederhanaan pada dirinya dan dengan semangat tinggi yang menyelimutinya, dengan kehendak Allah akhirnya ia berhasil meraih impiannya. Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah pemuda ini adalah, jangan pernah berputus asa karena kita masih memiliki Allah, tetap semangat menjalani hidup dengan berbagai permasalahan yang ada, tetap berusaha dengan maksimal dan Allah akan memberikan hasil yang terbaik, Tetaplah Berjuang,Harapan Itu Masih Ada..
 "حقائق اليوم, أحلام الأمس.. و أحلام اليوم حقائق الغد"
(Kenyataan-kenyataan hari ini adalah mimpi-mimpi dihari kemarin, dan mimpi-mimpi di hari ini adalah kenyataan di masa yang akan datang) 
-Hasan Al-Banna rohimahullah-  
Sekian


 و السلام عليكم و رحمة الله

6 September 2013 / 30 Syawwal 1434 H
di Universitas Kehidupan 

Selasa, 20 Agustus 2013

Sebuah Refleksi Perjuangan

  بسم الله الرحمن الرحيم
 السلام عليكم و رحمة الله
"Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana" (TQS.2 :32)

             Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam yang masih memberikan kita berbagai macam nikmat dalam kehidupan ini, dan sudah sewajarnya bagi kita untuk bersyukur terhadap nikmat yang kita terima agar kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Sholawat serta salam semoga Allah sampaikan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang selalu senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya.

       Pas lagi buka - buka facebook,, eeh nemu tulisan ini. Ternyata dulu pernah nulis dan ini tulisan pertama saya. Saya buat tulisan ini pada tanggal 16 Juni 2012 pas baru awal-awalnya saya gabung di sebuah Yayasan bernama Rumah Iqro.. Nyoook simak>>>>>

            Saya awali tulisan ini dengan sebuah kutipan seorang ustadz yang mengatakan bahwa da’wah kita ini seperti bertani. Kurang lebih beliau mengatakan bahwa kita ini seolah-olah sedang bertani di sebuah sawah yang luas dengan tujuan untuk menanam padi. Tentunya petani manapun pasti menginginkan padi yang mereka tanam dapat panen dengan kualitas yang baik. Begitu juga dengan kita, sekarang ini kita sedang ‘bertani’ di sebuah sawah yang bernama Rumah Iqro. Yang di dalamnya terdapat bibit – bibit yang sedang kita rawat agar nantinya bisa tumbuh menjadi sebuah tanaman atau sebuah padi yang unggul dan berkualitas baik. Dan tentunya dalam kita bertani atau bercocok tanam, kita membutuhkan pupuk – pupuk yang berkualitas baik yang nantinya akan kita berikan kepada bibit – bibit yang sedang kita tanam. Tentunya asupan – asupan yang kita berikan akan berpengaruh terhadap apa yang kita sedang tanam. Jika asupan yang kita berikan baik dan berkualitas, maka hasil yang akan kita dapatkan akan sesuai, tetapi sebaliknya jika asupan yang kita berikan biasa – biasa saja atau asupan yang tidak berkualitas, maka jangan heran jika hasil tanamana kita nanti hasilnya tidak baik.
              
              Sama halnya dalam kita berjuang dalam menumbuhkan atau mengembangkan bibit – bibit yang sedang kita rawat ini, khususnya di Rumah Iqro ini. Asupan – asupan ini bisa kita ibaratkan dengan ilmu yang kita miliki, tentunya ilmu yang kita berikan kepada anak – anak didik kita akan berpengaruh kepada output yang akan kita lihat. Dan harapan kita semua, kita berusaha meningkatkan ilmu kita masing – masing agar apa yang kita berikan kepada adik-adik kita adalah sesuatu yang berkualitas baik agar output yang akan kita lihatpun sesuai dengan harapan kita.

              Di saat kita bertani dalam sebuah sawah, tentunya kita sering atau pernah menemukan sesuatu di sawah tersebut, misalnya belut, ikan-ikan sawah, atau yang lainnya. Dan mungkin hal-hal baru yang kita temukan itu menjadikan kita lalai dalam bertani dan akhirnya padi yang akan kita tanam tidak terawat dengan baik dan bahkan terancam gagal panen pada padi tersebut. Ya bisa di bilang ini hampir sama pada saat kita berjuang di Rumah Iqro, di tengah perjuangan kita mungkin kita menemukan hal – hal baru atau hambatan – hambatan yang justru hal tersebut membuat kita patah semangat, atau lalai dalam mendidik adik – adik kita. Jika hal ini di biarkan begitu saja, tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan atau pertumbuhan adik – adik kita ini. Yang kita harus lakukan adalah mengembalikan niat dan tujuan kita, yaitu ‘menanam padi’. Jangan sampai niat dan tujuan kita ini ternoda dengan keindahan – keindahan dunia  yang sifatnya fana.

            Seorang ulama berkata, “Seseorang yang berjuang tidak disertai dengan keikhlasan, seperti seseorang yang melakukan perjalanan jauh dan dia sedang membawa batu dalam karung sebagai bekalnya” -Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah- (رحم الله)
Tulisan ini saya buat bukan untuk menyindir pihak manapun, melaikan ini sebagai teguran untuk diri saya pribadi dan untuk kita semua. Bukan bermaksud untuk menggurui atau apa, tetapi saya hanya memaparkan kenyataan yang mungkin saat ini sedang terjadi kepada kita. Coba kita simak ayat berikut ini :
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” QS An Nisa ayat 49.
Ayat ini merupakan acuan bagi kita agar kita takut kepada Allah jika kita meninggalkan generasi – generasi yang lemah di belakang kita, ya dalam hal ini mungkin adik  - adik kita yang sedang kita bimbing. Tentunya kita tidak ingin meninggalkan mereka menjadi generasi – generasi yang lemah, yang kita harapkan adalah agar mereka menjadi generasi – generasi yang tangguh dan juga dapat bermanfaat untuk orang lain. Allah SWT telah memberikan kita perumpamaan dalam Al-Qur’an QS Ibrahim ayat 24 - 27.
24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik[786] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25. Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk[787] seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu[788] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
Keterangan:
 [786] Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala Ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. kalimat tauhid seperti laa ilaa ha illallaah.
[787] Termasuk dalam kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala Perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
[788] Yang dimaksud ucapan-ucapan yang teguh di sini ialah kalimatun thayyibah yang disebut dalam ayat 24 di atas.

Mari kita BANGKITKAN SEMANGAT KITA, RAPATKAN BARISAN KITA, KITA HADAPI TANTANGAN – TANTANGAN yang ada. HILANGKAN PERBEDAAN – PERBEDAAN 
yang ada diantara kita, Perbaiki diri, Saling Menasehati..

Dalam sebuah hadist shohih di sebutkan, Rasululloh SAW bersabda
الله لا ينظر إلى أجسامكم و لا إلى صوركم, ولكن الله ينظر إلى قلوبكم
“Alloh tidak melihat kepada rupa – rupa kalian dan bentuk – bentuk kalian, tetapi Alloh melihat kepada hati-hati kalian”

Terakhir saya tutup tulisan ini dengan sebuah kutipan Ustadz Rahmat Abdulloh (رحم الله)
Seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung jawab?
Bila semua menghindar, biarlah saya yang menanggungnya, semua, atau sebagiannya"

و السلام عليكم و رحمة الله 
اللهم أعزّ الإسلام و المسلمين
اللهم انصر إخواننا المسلمين في كلّ مكان و في كلّ زمان

14 Syawwal 1434 H / 21 Agustus 2013
di Universitas Kehidupan


Sabtu, 10 Agustus 2013

Kumpulan Kenangan....

السلام عليكم و رحمة الله

بسم الله الرحمن الرحيم


Pada postingan kali ini saya mau mengingat-ingat beberapa kenangan bersama keluarga,teman,dll.

1. Edisi masa kecil dan  bersama Keluarga

(Waktu SD, narsis dikiit..) :)


(acara Wisuda Anak Pertama di TMII)


(Narsis bareng)

('Idul Fitri 1434 H, sudah nambah personil dari anak 1,2,3 dan 5. kalo lebaran kumpul se-keluarga juga udah rame..hehe)

(Rahmatul Ummah > anak ke-7, meniggal di usia 14 tahun di saat kelas 2 Mtsn,pada tanggal 10 mei 2009. Yang saya kagum dari dia adalah, dia rajin puasa sunnah senin-kamis..)
Semoga kita bisa bertemu di SyurgaNya.. Aamiin)

2. Edisi bersama Teman-Teman ROHIS SMAN 97.. Waktu angkatan saya, ROHISnya di beri nama FBI (Funky But Islami). Dari karakter dan latar yang berbeda-beda, kita tidak ingin menghilangkan akhlak islami kita dilingkungan sekolah)

>>> Gowes ke Monas.. Perjalanan dilakukan pada hari sabtu tanggal 1 Agustus 2009. Kami kumpul di masjid Nurul Iman (SMAN 97) pukul 5 sore, dan tiba di monas pukul 9 malam, pulang jam 6 pagi, sampai di rumah jam 11 siang... Luar Biasa,,banyak sekali suka cita pada waktu itu.. :) Yang ikut gowes sekitar 9 orang.

Sebelum keberangkatan (di depan masjid SMAN 97)

Salah satu sepeda teman bannya bocor..

Tiba di Monas, kami makan malam di padang rerumputan,hehehe..

Olahraga malem, nge-futsal duluuu.. :)

Istirahat, sambil mencari tempat penginapan..Di sini yang seruu, kita udah kaya anak ilang,nyari-nyari tempat untuk tidur,,duuuh kasian banget dah kalo ngebayangin waktu itu.. Alhamdulillah kita ketemu masjid di dekat kantor polisi, pagi harinya salah satu teman saya kehilangan dompetnya.. *bayangkan di masjid,dekat kantor polisi pula,kehilangan.. Qodarulloh wa maa sya.a fa'ala..

Naaah ini suasa pagi di bundaran HI, sekalian perjalanan pulang.. Mantaaabbb...

>>> Event - event ROHIS FBI and friend's..

Halal bi Halal 3 Oktober 2010 di Bale Arasy Krukut Tanah Baru

Halal bi Halal 30 Agustus 2010 di Masjid SMAN 97

Acara Ta'ruf (pengenalan Rohis buat Anggota ROHIS yang baru)

Rihlah bersama adik kelas, setelah bermain futsal di Monas. Kita mengadakan acara penutupan di Masjid Istiqlal,sekaligus tukar kado..

I'tikaf tahun 2010.. aaiiihhh kangen euuy i'tikaf bareng di sana...


>>> Perpisahan kelulusan di Pantai Pangandaran

Di Ruang Tamu Kamar penginapan

Saat istirahat di salah satu rumah makan,pada saat perjalanan pulang..

Depan Pantai, dengan bertuliskan didepannya FBI.. kereeenn...

Setelah acara Resmi Pelepasan..Dengan beberapa ibu guru...


Setelah makan siang, saat istirahat perjalanan pulang..

>>> Tafakur Alam tahun 2009 di Villa Kembar Puncak..

 Sebelum keberangkatan, peserta dan panitia berkumpul depan Masjid SMAN 97

Ini diee panitianyee..
 Makan malam.. Enak banget suasananya..
 Materi malah hari di halaman villa..
 Pemanasan sebelum outbond...
 Loncat-loncat dulu biar panas..hehe

Games buldoser. Peserta dan panitia di buat 2 kelompok besar dan saling berpegangan tangan,hitungan ketiga kami saling beradu.. Team panitia yang menang,,Cayooo.. hehe

 Games nyebrang kolam renang.. di games ini ada Batlle juga,dari arah vertikal, dua kelompok berlomba-lomba untuk tiba di sebrang.. Salah satu teman saya hampir tenggelam pas jatuh dari tali,dia ga bisa berenang..hehe
Persiapan sebelum jalan pagi ke kebun teh.. *sekalian berjemur..(belom pada mandi).hehe

Suasana di kebun teh.. Sangat Indah.. Subhaanallah..

Persiapan sebelum acara penutupan dan pulang.. 

Saya *wakil ketua Rohis (baju merah) dan Ketua Rohis.. Yang saya salut dari dia, sebelum dia bergabung di ROHIS,dia anak band dan punya pacar. Sejak dia terpilih sebagai ketua, dia langsung putus dengan pacarnya dan menghentikan sementara aktivitasnya di band.. Semoga kita selalu Istiqomah kawaan.. 

3. Edisi Kenangan bersama SERDADU (Seruan Da'wah Berpadu), jadi ceritanya saya dan beberapa teman-teman membentuk team nasyid pada saat kami kelas 2 SMA dengan nama SERDADU. Awal terbentuk ada 6, di tengah perjalanan ada pergantian personil. Team kita sempat berjalan kurang lebih selama satu tahun. Setelah itu sempat tidak beraktivitas dan akhirnya 'hilang dari peredaran' hehe. Banyak suka cita, mulai dari ngisi acara yang dekat sampai yang jauh,ikut lomba,dll.. Semua itu tinggal kenangan.. ahay deh..

Tampil di acara pentas seni tahun 2009.. Masih tampil dengan kemampuan seadanya.. hehe

 Dengan beberapa personil IZIS, waktu IZIS mengisi acara maulid di 97 tahun 2009..

 Naah ini berkesan banget,, waktu ikut lomba di SMAN 49, kita belum punya kostum jadi pake jaket rohis angkatan kita (FBI).. liat aje kostumnya, udah kaya orang mau perang..hehe..
Waktu itu kita membawakan dengan genre haroki (seperti IZIS).. Komentar juri pada waktu itu pedeeess banget..Katanya "kalian mau demo apa mau lomba??" #nahlo kalo ga salah ini pertama kalinya ikut lomba. Kita tampil dengan PDnya.. Mantab daaah,,yang penting menang di SEMANGATnya...

Di Pantai Pangandaran, waktu acara Perpisahan sekolah..

Masih di acara perpisahan,,udah kaya boyband aja yeee...hehe

Waktu ngisi di acara perpisahan, mantab daahh...

Waktu di ajak ke acara Tafakur Alam di Sukabumi sama SMKN 22 Jaktim.

Udah kaya cover album aja yee...hehehe

Waktu itu personil yang ikut ga lengkap,,karena beberapa ada yang ga bisa..
tapi seruu abis acaranya..

Naah kalo ini team marawis, waktu lomba di SMAN 49 juga..jadi saya ikut double waktu itu,,,hehe..
Dua-duanya ga dapet juara, tapi alhamdulillah dapet pengalaman..

4. Edisi bersama teman-teman kampus..

Menjelang liburan semester 3, foto dengan Ust. Sholeh Ar-Rojihi (dosen Tafsir Quran). Kalo ngajar,beliau suka ngasih pertanyaan dan yang bisa biasanya di kasih duit,50-100ribu..Beliau juga ga pelit kalo ngasih nilai..Dan beliau adalah seorang pengusaha,di Riyadh beliau punya lahan kurma. Baarokallohu fiik yaa ustadz.. :)

 Detik-detik menjelang UAS,,ini waktu semester 2..

Nge-Futsal Bareng di lapangan futsal daerah kebagusan..


Suasana ketika ga ada dosen, ada yang tilawah,baca buku, nyetor hafalan, ngobrol, maen HP, ada yang foto-foto(itu saya),,hehe

Ini waktu HARPITNAS (hari kejepit nasional) hehe.. yang masuk waktu itu cuma delapan orang..

Ust. 'Abdul Aziz 'Abdul Latif (dosen sejarah dan ta'bir/conversesion), beliau membawakan kopi arab, teman-teman sekelas semuanya mencicipi. Minum kopinya pake kurma,ga pake gula..samping kurma ada wafer,kalo itu asli dari Indonesia..hehe

Sebelum liburan semester, Ust.'Abdul 'Aziz 'Abdul Latif mentraktir teman-teman sekelas di kantin kampus.. Baarokallohu fiik yaa ustadz.. :)

Di Lab Bahasa waktu semester 1, foto dengan DR. Thoyyib dari Sudan (dosen pelajaran fahmul masmu' / listening). Baarokallohu fiik yaa ustadz.. :)

5. Edisi bersama Yayasan Rumah Iqro Insani

Gowes bareng ke UI.. *di depan sekret..

 Istirahat duluu... hehe

Jaulah (keliling) ini waktu 'idul fitri 1433 H (tahun lalu)

Rihlah ke MONAS dan Masjid Istiqlal

Futsal bareng di lapangan 3R Ciganjur

Acara TOTAL (Teamwork and Leadership Tallent)

Pawai Romadhon 1434 H.


Naah itu dia beberapa kumpulan kenangan saya dengan teman-teman.. Ya walaupun sekarang masing-masing sudah memilih jalannya sendiri, semoga kita semua tetap dalam 'rel' yang benar..Aamin..
"Jika suatu saat kita sudah tidak bertemu, untaian-untaian do'alah yang selalu terucap untuk kalian dan semoga suatu saat kita di pertemukan kembali di SyurgaNya.." Aamiin...

"Ketika mulut tidak dapat berucap, tangan tidak bisa menjabat, dan kaki tidak mampu melangkah >>> segera ke UGD,bisa jadi itu gejala stroke,,hehehe"

Sekian

تقبّل الله منا و منكم ,, كلّ عامن و أنتم بخير

و السلام عليكم و رحمة الله