بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة الله
"Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana" (TQS.2 :32)
Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam yang masih memberikan kita berbagai macam nikmat dalam kehidupan ini, dan sudah sewajarnya bagi kita untuk bersyukur terhadap nikmat yang kita terima agar kita termasuk orang-orang yang bersyukur. Sholawat serta salam semoga Allah sampaikan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang selalu senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya.
Ini adalah kisah nyata seorang pemuda sederhana yang mempunyai semangat tinggi dalam menjalani kehidupannya. Di tahun 2010 pemuda ini baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA Negeri Jakarta,tepatnya di daerah Ciganjur. Setelah lulus SMAN, ia berkeinginan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Di akhir-akhir masa belajarnya di SMA ia sudah berusaha mendaftarkan namanya melalui jalur PMDK yang di adakan sekolah. PMDK ini adalah salah satu jalur pendaftaran melalui penyaringan nilai rapot selama 5 semester, tetapi rezeki pemuda tersebut ternyata bukan di situ.
Tidak putus asa, ia mendaftar UMB (Ujian Masuk Bersama) ini merupakan salah satu jalur tes untuk masuk ke perguruan tinggi, Universitas yang dipilih waktu itu adalah UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Waktu ujian pun tiba, dengan keterbatasnya pemuda ini mengerjakan soal yang telah disediakan. Setelah ujian berakhir, ia bertawakkal kepada Allah atas hasil yang akan diterimanya nanti. Ketika pengumuman UMB keluar, lagi-lagi ini belum menjadi rezekinya, pemuda tersebut tidak lolos di jalur UMB.
Pemuda ini hampir putus asa setelah mengetahui pengumuman itu, tetapi atas kehendak Allah, pemuda tersebut masih memiliki keinginan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Mendengar info dari temannya bahwa di salah satu kampus sedang membuka pendaftaran, ia langsung mencoba mendaftar. Walaupun awalnya tidak ada niat dalam diri pemuda ini untuk kuliah dikampus terserbut. Kampus tersebut merupakan cabang dari Universitas yang ada di Riyadh Arab Saudi,kegiatan belajar di kampus ini menggunakan bahasa arab. Awalnya pemuda ini agak ragu untuk mendaftar di kampus itu, karena sejak SD-SMA pemuda ini tidak memiliki kemampuan bahasa arab. Tetapi dengan modal nekat, ia tetap mendaftarkan dirinya, ia menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan, berkas-berkas telah siap dan ia langsung mendaftarkan dirinya. Setelah menyerahkan berkas - berkas dan mendapat nomor+kartu ujian, ia resmi menjadi calon mahasiswa kampus tersebut.
Salah satu oraganisasi di kampus itu mengadakan Try Out untuk persiapan ujian, dengan mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya, pemuda ini mendaftarkan dirinya dalam Try Out tersebut. Pada saat Try Out ia merasa minder karena para peserta TO itu hampir sebagian besar berasal dari Pondok Pesantren yang memang mereka sudah memiliki kemampuan bahasa arab yang di ajarkan di Ponpes mereka masing-masing. Pada saat mengerjakan soal, pemuda ini hampir tidak tahu semua jawaban pada soal-soal yang diberikan. Selesai mengerjakan soal,para peserta dikumpulkan per-kelompok untuk membahas soal dan dipandu oleh satu orang tutor. Sebelum membahas soal, para anggota kelompok diminta memperkenalkan diri masing-masing dengan menggunakan bahasa arab.
Ketika tiba gilirannya, pemuda ini memperkenalkan dirinya dengan kemampuan bahasa arab seadanya.
Masa-masa TO telah usai, detik-detik menjelang ujian sudah terasa. Dengan berbagai kondisi pemuda ini mengikuti ujian penerimaan mahasiswa baru. Detik demi detik, menit berganti menit dan akhirnya pengawas ujian memberitahukan bahwa waktu ujian telah usai. Banyak soal yang tidak ia jawab, terutama jawaban essay. Ia bertawakkal kepada Allah atas hasil yang diterimanya nanti. Ketika waktu pengumuman tiba, ia segera menuju kampus untuk melihat pengumuman kelulusan. Dan ternyata, pemuda ini harus bersabar kembali, ternyata namanya tidak ada di pengumuman itu.
Putus asa kembali menghampirinya, tetapi dengan semangat dalam dirinya dan orang sekitar, ia kembali berusaha dan bertekad akan mendaftar kembali di kampus tersebut tahun berikutnya. Dalam waktu satu tahun menunggu pendaftaran berikutnya, pemuda ini fokus untuk mempelajari bahasa arab. Salah satu temannya memperkenalkan seseorang yang kebetulan dia adalah mahasiswa di kampus tersebut. Pemuda ini pun berguru dengannya kurang lebih selama 1 tahun, guru tersebut membimbingnya dengan ikhlas dan sabar. Dan dia adalah guru bahasa arab pertama pemuda ini,semoga Allah memberi keberkahan kepada guru itu. Di samping itu ia juga mengikuti kursus bahasa arab di daerah Bangka Mampang selama 2 semester.
Waktu bergulir dengan cepat, tidak terasa 1 tahun telah berlalu. Waktu yang dinanti-nanti pemuda ini tiba, kampus tersebut membuka kembali pendaftaran untuk mahasiswa baru. Berbagai macam persyaratan telah di persiapkan dan kartu ujian pun telah didapatnya, hampir 700-1000 orang yang mendaftar, sedangkan yang di terima sekitar 170 orang (di bagi menjadi 2 gelombang). Menunggu tibanya waktu ujian, pemuda ini mempersiapkan dirinya dengan mengerjakan soal-soal Try Out tahun lalu dengan bimbingan gurunya. Tibalah saat dimana para calon mahasiswa saling berusaha untuk melewati ujian ini agar mereka termasuk kedalam 170 orang tersebut. Dengan sikap tenang dan optimis, pemuda ini bisa menjawab semua soal-soal ujian tertulis itu (berbeda dengan tahun lalu). Setelah ujian usai, ia berdo'a dan bertawakkal agar Allah memberikan hasil yang terbaik. Setiap kali ia berpergian dan melewati kampus itu, ia berdo'a dalam hatinya dengan penuh keyakinan dan optimis bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi mahasiswa di kampus tersebut.
Tibalah saatnya pengumuman kelulusan yang ditunggu-tunggu pemuda ini, dengan semangat ia bergegas pergi ke kampus untuk melihat hasil pengumuman. Setelah mencari-cari dan akhirnya dilembar pengumuman tercantum namanya sebagai mahasiswa di kampus itu. Rasa syukur, senang, haru, bercampur dalam diri pemuda ini, ia langsung segera berterima kasih kepada gurunya yang kebetulan pada hari itu gurunya sedang dikampus dan mengabarkan berita gembira ini kepada orang tua dan saudaranya. Alhamdulillah pemuda ini telah resmi menjadi mahasiswa di kampus >>>>>>>>>>>>>>>
Kampus ini bernama LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), kampus dengan gedung sederhana, dosen - dosen yang berasal dari Riyadh, Mesir, Sudan, Suriah, dan Indonesia, Gratis biaya pendidikan, buku pelajaran, seragam, dan para mahasiswa mendapat beasiswa tiap bulannya, Alhamdulillah.. Ada juga yang mengatakan kepanjangan LIPIA ini adalah (Lelaki Idaman Para Ibu dan Akhwat) hehehe...
Itulah kisah nyata seorang pemuda dengan kesederhanaan pada dirinya dan dengan semangat tinggi yang menyelimutinya, dengan kehendak Allah akhirnya ia berhasil meraih impiannya. Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah pemuda ini adalah, jangan pernah berputus asa karena kita masih memiliki Allah, tetap semangat menjalani hidup dengan berbagai permasalahan yang ada, tetap berusaha dengan maksimal dan Allah akan memberikan hasil yang terbaik, Tetaplah Berjuang,Harapan Itu Masih Ada..
"حقائق اليوم, أحلام الأمس.. و أحلام اليوم حقائق الغد"
(Kenyataan-kenyataan hari ini adalah mimpi-mimpi dihari kemarin, dan mimpi-mimpi di hari ini adalah kenyataan di masa yang akan datang)
-Hasan Al-Banna rohimahullah-
Sekian
و السلام عليكم و رحمة الله
6 September 2013 / 30 Syawwal 1434 H
di Universitas Kehidupan
6 September 2013 / 30 Syawwal 1434 H
di Universitas Kehidupan